Investigasi Korea Utara terhadap banjir baru-baru ini di Sungai Yalu telah mengkritik pengelolaan Bendungan Shuifeng yang dioperasikan bersama, dan menunjukkan bahwa sekutunya, Tiongkok, memikul tanggung jawab besar atas bencana tersebut.
Sumber anonim di surat kabar Chosun Ilbo Pyongyang mengatakan pihak berwenang Korea Utara membentuk komite investigasi setelah pemimpin Kim Jong Un memeriksa daerah yang terkena dampak banjir dan mengadakan pertemuan darurat di Sinuiju.
Komite tersebut, yang diorganisir dan dikelola oleh Kementerian Kehakiman Pusat, sedang menyelidiki penyebab banjir di provinsi Ping’an Utara, Zijiang dan Liangjiang.
Laporan awal yang disampaikan pada 11 Agustus menunjukkan bahwa pintu air Bendungan Sulung menyebabkan air sungai naik secara tiba-tiba, menyebabkan jebolnya tanggul di desa Sangdan dan Hadan di Sinuiju. Meskipun daerah lain di Sinuiju mengalami banjir kecil, desa-desa tersebut dan Desa Yongcho terendam seluruhnya.
“Penyelidikan mendalam sedang dilakukan terhadap sistem pintu air otomatis dan jam buka bendungan,” kata sumber itu.
Laporan tersebut menyoroti perlunya menilai kembali pengelolaan sumber daya air, dengan mencatat bahwa Korea Utara hanya menerima 20% dari pembangkit listrik bendungan, sementara Tiongkok menerima 80%. Kesenjangan ini menunjukkan bahwa Tiongkok harus mengambil tanggung jawab yang lebih besar dalam pengelolaan bendungan.
Rasa berpuas diri memicu kerusakan akibat banjir, menurut survei. Tim tanggap darurat Provinsi Ping’an Utara yakin mereka dapat menyesuaikan ketinggian air bahkan setelah air yang dikeluarkan dari Bendungan Sufeng mencapai hilir Bendungan Teluk Taiping di Tiongkok.
Pada bulan Juni, mahasiswa di Sinuiju bergegas memperbaiki tanggul yang runtuh di desa Samdan dan Hadan tanpa pasokan yang memadai. Tanggul tersebut dibangun dengan menggunakan karung goni yang disediakan mahasiswa yang diisi tanah dan diperkuat dengan rumput,” kata sumber tersebut. Perbaikan sementara ini rentan terhadap banjir.
Para pejabat di Provinsi Pyongan Utara mengatakan banjir tidak dapat dihindari karena curah hujan yang memecahkan rekor.
Laporan akhir mengenai dampak banjir diperkirakan akan dirilis akhir bulan ini dan akan mencakup perkiraan kerusakan, penyebab kegagalan tanggul, masalah pengelolaan di Bendungan Shuifeng, distribusi listrik dengan Tiongkok, dan rekomendasi perbaikan.
Every day NK bekerja dengan jaringan sumber di Korea Utara, Tiongkok, dan negara lain. Identitas mereka dirahasiakan demi alasan keamanan.
Silakan kirim komentar atau pertanyaan tentang artikel ini ke dailynkenlish@uni-media.web.
membaca bahasa korea